skip to main | skip to sidebar

Aug 28, 2012

Waspadalah: Syetan Sudah Merapatkan Barisan, Siap Kembali Menyerang

Konon, para syetan menggelar rapat di hari terakhir Ramadhan. Masih dalam kondisi terbelenggu, mereka melakukan konsolidasi menjelang dimulainya lagi operasi penyesatan yang akan berlangsung sebelas bulan.

Setan
“Ini adalah hari terakhir kita dibelenggu. Besuk kita akan terbebas untuk kembali menyerang orang-orang Islam. Selama satu bulan ini, mereka telah ditempa dengan tarbiyah Ilahiyah. Mungkin mereka akan menjadi lebih kuat. Mungkin mereka telah berubah laksana kepompong yang menjadi kupu-kupu indah. Namun kita tak boleh kalah. Kita tak boleh menyerah. Karena itu, kemukakan pendapat kalian,”

Sang Jenderal syetan memulai rapat dan meminta pasukannya menyampaikan pendapat.
“Jenderal…,” pekik salah satu syetan, “kita semua di sini menjadi sangat kurus karena satu bulan dibelenggu. Kita tidak bisa makan bersama orang-orang yang makan tanpa berdoa, lalu kita menumpangi mereka, kita tak bisa ikut bersetubuh bersama orang yang berzina maupun suami istri yang melakukannya tanpa adab dan doa. Karenanya harus ada peningkatan semangat penyesatan. Sebagai manifestasi balas dendam dan ganti rugi kita selama sebulan.”
“Baik! Itu tambahan motivasi bagi kita. Adakah yang memiliki strategi baru atau usulan langkah teknis?” Sang Jenderal merespon usulan pasukannya itu.
“Saya, Jenderal!” kata syetan yang lain.
“Silahkan”
“Memang benar ada orang-orang yang nantinya berubah. Memang benar ada orang-orang yang berhasil bertahan dalam istiqamah. Ramadhan bagi mereka benar-benar menjadi barakah. Namun jumlahnya tidak banyak. Kita tak perlu khawatir, karena manusia yang tidak seperti itu jumlahnya jauh lebih banyak. Mereka hanya hebat di bulan Ramadhan. Hanya manusia ramadhani, bukan manusia rabbani. Karenanya, mereka akan mudah kita goda. Bahkan sejak hari pertama Ramadhan berlalu. Lihatlah nanti. Kata-kata saya pasti terbukti. Di hari pertama, akan saya giring orang-orang untuk berhari raya dengan pesta pora dan foya-foya. Akan saya bisikkan bahwa hari raya adalah hari kebebasan dari beban sebulan. Maka mereka akan merayakan Idul Fitri dengan musik, nyanyian dan bergoyang. Meskipun selama sebulan saya dan tim dibelenggu, hipnotis saya selama sebelas bulan telah mendarah daging. Dan saya mendengar manusia-manusia tipe ini hari ini telah menyiapkan tempat, menyebar publikasi, mendirikan panggung, mengundang artis, dan sebagainya. Hari pertama syawal mereka langsung akan bermaksiat. Artisnya bernyanyi dengan pakaian ketat. Musiknya berdendangdengan nada syahwat. Penontonnya akan terbius dalam imajinasi sesat. Ini bukan hanya kemenangan tim saya. Tapi kemenangan syetan seluruhnya!”
Tepuk tangan mengiringi pidato yang berapi-api ini. Wajah sang Jenderal tampak puas. Ia ingin mengomentari, tapi sebelum keluar sepatah kata. Syetan lain telah mendahuluinya.
“Saya juga telah menyiapkan rencana, Jenderal..! Rencana ini tidak kalah destruktif dari rencana saudara kita tadi. Saya dan tim telah siap untuk menghidupkan kembali pos-pos kemaksiatan yang selama sebulan ini ditutup; lokalisasi, tempat-tempat judi, bar-bar, tempat karaoke, panti pijat plus, dan sejenisnya. Akan kita tanamkan kepada para pengelola agar mereka segeramembuka tempat bisnisnya. Kalau tidak, tentu kerugian besar akan mereka alami dan itu berbahaya. Kalaupun pihak berwenang seakan-akan tidak mau mengizinkan, kita akan bisikkan kepada mereka untuk memberikan THR sebagai suap yang tidak kentara. Kita juga akan bisikkan pula kepada pihak berwenang agar membuka. Bukankah THR sudah diterima, dan kalau tetap ditutup dapat dari mana mereka tambahan penghasilan sebanyak itu? Tidak cukup itu. Dengan alasan yang sama, ekonomi, kita juga akan membisikkan pada para wanita yang menjajakan dirinya untuk kembali bekerja. Atau mereka hanya menjadi miskin di desa. Kalau perlu, kita bisikkan agar mereka menjadi agen kita. Turut merayu wanita lain melakukan pekerjaan yang sama. Lalu kepada para tamu, pelanggan, customer, atau apapun namanya, kita hembuskan hawa kerinduan kepada mereka. Kita bisikkan bahwa di bulan Syawal mereka telah bebas. Tentu ini juga kemenangan syetan seluruhnya!”
syetan itu menutup pidatonya dengan kalimat yang hampir sama seperti pendahulunya. Tepuk tangan yang lebih meriah menggema.
“Dari tim kami, Jenderal,” lagi-lagi, sebelum sang jenderal menanggapi, syetan lain telah angkat bicara. Tampaknya mereka diliputi semangat baru dan antusiasme yang menggebu.
“Tim kami merencanakan sesuatu. Mungkin efeknya tidak sedestruktif tim I dan tim II. Tapi sasaran kami adalah orang-orang Islam yang kualitasnya di atas sebelumnya,” tampaknya intro syetan ini sangat menarik bagi sang jendera.l.
“Bagaimana itu? Jelaskan.! Jelaskan”
“Begini Jenderal. Kalau sasaran tim I dan tim II itu memang orang-orang yang sebelumnya ahli maksiat. Mereka berhenti bermaksiat di bulan Ramadhan terpaksa. Terpaksa oleh lingkungan. Terpaksa oleh suasana religi. Terpaksa oleh kesempatan. Mereka terkekang. Nafsu mereka terakumulasi dalam ruang kecil yang tekanannya makin hari makin besar. Begitu disulut di awal Syawal, mereka pun meledak. Sangat mudah menjadi bermaksiat dengan kemaksiatan yang lebih besar.”
“Penjelasanmu cukup ilmiah. Lanjutkan!”
“Bukan berarti kami menganggap kerja tim I dan tim II ringan. Tentu saja itu kerja bagus, Jenderal. Kami ikut mengapresiasi. Namun kami akan menyasar orang-orang yang bukan ahli maksiat. Bisa orang biasa. Bisa pula orang yang sangat shalih selama Ramadhan. Langkah kami begini. Pertama, pada waktu hari raya kami akan menggoda mereka agar berlebih-lebihan, terutama dalam hal makanan dan pengeluaran. Mereka akan banyak makan hingga kesabaran berpuasa selama satu bulan seakan tak lagi ada. Apalagi jika mereka berkeliling dari satu rumah ke rumah yang lain seperti orang Indonesia yang halal bi halal. Mereka jadi banyak makan, bisa-bisa sampai kekenyangan. Ini jadi jebakan pertama. Efeknya, mereka akan malas beribadah. Apalagi kalau kami menanamkan bahwa silaturahim itu penting, shalat bisa ditunda. Waktunya panjang. Jadilah mereka berbeda dengan diri mereka saat Ramadhan.

Dalam pengeluaran, mereka akan kami bisikkan bahwa di hari raya memang perlu royal. Kalau sudah begitu, mereka bisa cepat kehilangan banyak uang. Bahkan kekurangan. Sebagiannya akan terpaksa terjerat hutang. Lalu berefek pada ekonomi haram.
Tidak hanya berhenti di situ, salah satu detasemen khusus dalam tim kami juga akan menggoda orang-orang agar menganggap bahwa ibadah yang sungguh-sungguh efektif dilakukan di bulan Ramadhan. Di bulan yang lain biasa-biasa saja. Sungguh-sungguh lagi di bulan Ramadhan tahun berikutnya. Tentu akan kami kerahkan seluruh rayuan dan alasan. Akan kita sibukkan mereka dengan pekerjaan, istri, anak, dan seterusnya.” Tepuk tangan lebih gempita lagi mengiringi selesainya orasi tim III ini.
“Tim IV akan bekerja dalam domain harta dan kekuasaan. Selama Ramadhan, banyak orang yang tidak mau korupsi atau berbohong karena khawatir puasanya batal. Kita akan bisikkan bahwa alasan mereka sudah berakhir. Mereka sudah tak puasa dan semestinya mereka tidak sungkan-sungkan lagi untuk korupsi. Masalah taubat akan kita hembuskan, bahwa itu dilakukan nanti saat Ramadhan lagi…
Demikian seterusnya, seluruh tim menjelaskan rencananya untuk menggoda manusia, dari ahli maksiat hingga orang-orang shalih yang hebat. Dari rakyat jelata hingga penguasa. Dari orang miskin hingga yang kaya raya.
Rapat itu ditutup dengan kesimpulan dari sang jenderal. “Segala rencana ini akan berhasil jika secepatnya kita melakukan 5 A: Action, Action, Action, Action, dan Action!”

*************

Cerita di atas hanyalah ilustrasi.

Namun, demikianlah esensinya. Syetan takkan berdiam diri setelah sebulan dibelenggu. Mereka akan segera merapatkan barisan. Kembali menggoda umat Islam.

Terserah kita mau memilih yang mana. Mengikuti ajakan syetan atau istiqamah dalam kebaikan. Tergoda rayuan syetan atau bertahan dalam kebajikan. Syetan akan selalu menggoda manusia karena memang itulah misinya. Dedengkot para syetan, Iblis, telah berikrar di hadapan Allah untuk melakukan segala cara dalam menjerumuskan manusia. "Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus, kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat),” kata Iblis diabadikan dalam surat Al-A’raf ayat 16 dan17.

Dari segi usia dan pengalaman, syetan tentu semakin pandai berstrategi dalam menjerumuskan anak Adam. Tim syetan bahkan mungkin saja telah memiliki data lengkap kelemahan masing-masing kita sejak generasi nenek moyang kita. Dari data itu bisa terlihat di sisi mana kelemahan “genetik" kita. Lalu syetan menggunakan celah itu untuk kembali menggoda kita sebagaimana mereka menggoda generasi sebelumnya. Termasuk paska Ramadhan.

Maka dalam konteks inilah kita dihadapka pada fenomena, ternyata kebaikan selama Ramadhan begitu mudah lenyap tergoda oleh rayuan syetan durjana. Bukan saja orang awam, bahkan orang-orang yang tadinya shalih juga.

Namun demikian, ternyata iblis sendiri telah membocorkan bahwa ada golongan manusia yang tak bisa disesatkannya. "Demi kekuasaan Engkau,” kata Iblis kepada Allah yang diabadikan dalam surat Shad ayat 82 dan 83, “aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba-Mu yang ikhlas di antara mereka.” Dalam surat Al-Hijr, iblis juga menyampaikan rahasia ini.
Terkait dengan Ramadhan, salah satu tanda hamba yang mukhlasin seperti dalam dua surat itu adalah sikap istiqamah. Seorang hamba barulah mencapai derajat ikhlas jika ia tetap berada pada jalan yang lurus dan amal kebajikan, tanpa mempedulikan apakah bulan itu Ramadhan atau bukan. Maka, ia pun mempertahankan nilai-nilai Ramadhan dalam bulan-bulan lainnya.
"Maka istiqamahlah kamu, sebagaimana diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang telah bertaubat beserta kamu dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan." (QS. Huud : 112)
Ketika menafsirkan ayat ini, Sayyid Quthb dalam Tafsir Fii Zhilalil Qur'an mengetengahkan hadits Nabi:"Sayyabathnii Huud" (Surat Hud telah membuat rambutku beruban). Sedangkan Ibnu Katsir meletakkan sabda Rasulullah tersebut di awal surat Huud ketika memberikan pengantar sebelum memulai tafsir surat tersebut. Itu karena istiqamah adalah hal yang sulit. Namun, bukankah tiada pilihan lain kecuali istiqamah. Atau, kita akan menjadi korban serangan syetan yang –bisa jadi- hari ini rapat untuk merapatkan barisan.

Allaahumma yaa muqallibal quluub, tsabbit quluubanaa ‘alaa diinik ; Ya Allah, Dzat yang Maha Membolak-balikkan hati, tetapkanlah hati kami pada agamaMu. [Muchlisin]

Aug 19, 2012

Bidik Muslim, AS Siapkan Senjata Biologis?

amrik

WASHINGTON -- Seorang analis politik terkemuka asal Amerika Serikat, Kevin Barrett, menyebut negaranya tengah merencanakan untuk memproduksi senjata biologis yang mampu memusnahkan bagian otak manusia yang berkaitandengan potensi spiritualitas.

"Sebuah video tentang Pentagon yang dibocorkan oleh kelompok hacker anonim menampilkan detail rencana militer AS untuk mengembangkan dan menyebarkan senjata biologis yang mampu menghancurkan penerimaan orang-orang terhadapagama. Senjata ini ditargetkan untuk populasi Muslim," tulis Barrett dalam artikelnya yang dilansir Press TV, Kamis (9/8).

Aktivis di Muslim-Jewish-C hristian Alliance (MUJCA) ini menuturkan, senjata biologis yang masih dalam perencanaan itu akan didistribusikan dengan disisipkan dalam vaksin penyakit flu. Ia menyebut, materi biologis itu mampu mengubah ekspresi genom manusia untuk memproduksi semacam lobotomi kimia.

"Kultur dari masyarakat Islam adalah budaya yang sangat religius. Kekuatan religius inilah yang mengikat masyarakat Islam bersatu. Pemusnahan terhadap ciri utama dari budaya 1,5 miliar orang ini,secara lebih jauh, merupakan genosida terburuk yang pernah diupayakan atau terpikirkan," tandasnya.

Rencana AS untuk menumpas seluruh bentuk resistensi religius dan spiritual ini, lanjut Barrett, ditujukan untuk mendapatkan kekuasaan lebih luas. Ia juga menilai, rencana tersebut merupakan ancaman bagi seluruh aspek kemanusiaan di mana semua agama dan spiritualitas selalu menuntut adanya keadilan bagi seluruh umat manusia.




Sumber: republika.co.id

Aug 18, 2012

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1433 H

Pemerintah telah resmi menetapkan bahwa 1 syawal 1433 H jatuh pada hari Minggu 19 agustus 2012, hal ini disampaikan langsung oleh menteri agama. Tadi saya baca sumbernya disini


lebaranku

Setelah satu bulan puasa di Bulan Ramadhan yang penuh berkah. Akhirnya sampai juga di awal bulan syawal, ada perasaan sedih, senang, gembira menjadi satu dalam menyambut Hari Raya Idul Fitri. Perasaan senang karena akhirnya hari yang telah dinanti-nanti jutaan umat muslim di seluruh dunia telah datang, perasaan sedih karena kita telah berpisah dengan bulan ramadhan, bulan yang penuh berkah, rahmat dan ampunan. Semoga tahun depan kita semua dapat bertemu lagi dengan bulan ramadhan. Aamiin...


Berbuat salah itu manusiawi, memaafkan itu mulia, meski tangan tak sempat berjabat, wajah tak saling bertemu. Setidaknya melalui tulisan yang tak ada arti ini, kata-kata masih dapat terucap. Dengan segala kerendahan hati dihari yang fitri ini, izinkan lah...Saya, admin
..beserta keluarga, Mengucapkan :
taqabbalallahu minna wa minkum, shiyamana wa shiyamakum, minal aidzinn wal faidzin mohon maaf lahir dan batin.
SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1433 H



Wassallam..

Aug 17, 2012

Prediksi Hari Raya Idul Fitri 2012

Artikel ini terbit berawal ketika saya melihat sebuah status eFBe teman saya yang bernama Dewi Rani yang isinya sebagai berikut:

~"Kpn tow lebr4n'ny kie, minggu t4u senin cieh,,,,,,,,??? ?

bulan

Lalu dengan cekatannya si yang empunya ini blog jalan-jalan merambah ke jaringan internet dengan tidak lupa membawa secangkir kopi ditangan sebagai bahan bakar :D. Dan setelah sekian lama jalan-jalan akhirnya dapat juga narasumber yang boleh dikatakan kompeten mengulas tentang judul diatas. Berikut kutipannya tulisan yang saya sedot dari sidomi.com :

Baik NU maupun Muhammadiyah memberikan prediksi bahwa Hari Raya Idul Fitri ,2012 jatuh pada hari Minggu, 19 Agustus 2012. Dengan demikian, kemungkinan umat Islam di seluruh Indonesia dapat merayakan Idul Fitri berbarengan.

Pada penentuan awal puasa lalu, ada sebagian umat yang melaksanakan ibadah puasa sejak Jumat, 20 Juli 2012, terutama Muhammadiyah. Sementara itu, pemerintah memutuskan bahwa 1 Ramadhan jatuh pada hari Sabtu, 21 Juli 2012. Namun, kemungkinan besar tidak ada perbedaan dalam penetapan 1 Syawal. Muhammadiyah memprediksikan bahwa saat matahari terbenam pada 29 Ramadhan 1433 H atau Jumat, 17 Agustus, hilal belum wujud. Artinya, puasa akan dibulatkan menjadi 30 hari hingga Sabtu, 18 Agustus. Dengan demikian, 1 Syawal 1433 akan jatuh pada Minggu, 19 Agustus2012.

Sementara itu, seperti dirilis Bisnis Indonesia , Kiai Masdar F. Masudi, Rois Syuriah Pengurus Besar Nahdatul Ulama juga menyebutkan bahwa dalam kalender NU, 1 Syawal 1433 akan jatuh pada 19 Agustus 2012.

Demikian pula dengan MUI yang memprediksi 1 Syawal jatuh pada tanggal yang sama, 19 Agustus. Dalam hitungan tanggal, memang mereka yang berpuasa sejak Sabtu, 21 Juli 2012 ‘hanya’ genap berpuasa selama 29 hari. Namun, satu bulan dalam tahun Qomariyah memang terdiri dari 29 atau 30 hari.

Pemerintah sendiri, melalui Kementerian Agama akan melangsungkan sidang isbat penentuan 1 Syawal 1433 Hijriyah yang akan diselenggarakan pada Sabtu, 18 Agustus 2012.

Besar harapan bahwa tidak ada perbedaan dalam penetapan 1 Syawal 1433 Hijriyah. Dengan demikian, umat Islam di Indonesia dapat merayakan Lebaran bersamaan. Namun, andai terjadi perbedaan sekalipun, hendaknya umat tetap menjalani yang diyakininya tanpa perlu mengklaim pihaknya yang benar dan pihak yang berlainan, adalah yang salah.



Semoga bermanfaat, kalo ada salah mohon dikoreksi, oh iya kalau ingin tahu lebih mendalam tentang metoda dan hukum-hukum penentuan 1 Syawal silahkan download filenya disini




Sebentar lagi lebaran, jangan lupa bayar Zakat Fitrahnya ya.?, ingin tahu lebih banyak tentang zakat fitrah, mampir disini

Benarkah Bangsa Kita Sudah Merdeka.?

dirgahayu

Secara kedaulatan iya memang, kita merdeka. Kita adalah salah satu bangsa yang diakui oleh dunia baik secara De Jure dan De Facto .Yang dideklarasikan pada tanggal 17 Agustus 1945 oleh Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta. Dan perangkat-perangkat kenegaraan yang menjadi kelengkapan untuk menjadi sebuah negara telah dipenuhi. Wilayah, Rakyat dan pemerintahan yang berdaulat. Serta pengakuan dari negara-negara lain pun telah ada ditandai dengan penandatangan piagam dalam KMB di Den Haag. Lengkap sudah prasyarat untuk dikatakan negara yang berdaulat.
Sampai disini, apakah kita sudah merdeka....?

Tunggu dulu BUNG..!, merdeka yang dipahami dan di inginkan oleh Founding Fathers jelas bukanlah merdeka dalam artian yang parsial-parsial seperti sekarang ini. Karena berangkat dari sejarah panjang-kelam penjajahan di Indonesia, harapan terbesar mereka adalah kita (bangsa Indonesia ini) menjadi mandiri dalam semua aspek kehidupan, seperti yang tertuang dalam pembukaan UUD 45. Hanya saja itu belum terealisasi maksimal dalam tataran aplikasi.
Buktinya nih angka kemiskinan di Indonesia setiap tahun semakin bertambah dan tingkat pengangguran juga bertambah (bukti nyatanya nih yang empunya blog ini lagi nganggur). Hal ini dikarenakan tidak tersedianya lapangan pekerjaan bagi jutaan rakyat Indonesia dan pemerintah tidak sanggup memberikan solusi taktis dan strategis untuk menyelesaikan permasalahan ini ( bagaimana caranya bisa menyelesaikan masalah-masalah ini kalau tahunya hanya menciptakan lagu dan mengeluh pada rakyat melalui media.... Aaaaaagh payah).


Bahkan untuk sarjana-sarjana muda yang notabenenya "dipersiapakan untuk menjadi komoditas dalam pasar globalisasi" (sistem pendidikan saat ini BUNG..!). Tingkat pendidikan rakyat Indonesia juga sangat memprihatinkan. kenapa? karena pemerataan pendidikan tidak berjalan maksimal ditambah lagi tidak tersalurkan dengan baik anggaran-anggaran pemerintah yang diperuntukkan bagi pendidikan (kayanya kebanyakan koruptornya ketimbang orang benernya). Masih banyak anak-anak Indonesia yang tidak mengenyam yang namannya bangku pendidikan (buktinya anak tetangga ana yang tak bisa nerusin sekolah ke jenjang berikutnya karna hal biaya sekolah yang teramat mahal, gila gak tuh..!!??). Padahal untuk Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah telah digratiskan bagi siapapun yang sedang menempuh pendidikan pada saat itu. Seandainya kita lagi dijalan coba kita lihat mereka lebih memilih menjadi pemulung, pengamen jalanan, penjual asongan dan lain sebagainya, kenapa bisa seperti itu padahal KATANYA biaya sekolah telah gratis..?
terlantar


- Dimanakah letak kemerdekaan itu ketika melihat masih banyak fakir miskin dan anak-anak terlantar yang tidak diurusi oleh negara dan cenderung dibiarkan saja melunta-lunta dipanjang bahu jalan raya (liat ga lo..!).
- Dimana letak kemerdekaan itu jika anak kecil usia 3 tahun harus berjalan disepanjang lampu merah untuk mencari sesuap makan..!
- Dimana letaknya kemerdekaan itu ketika kita melihat banyak anak-anak bangsa yang hidupnya dari memakan sisa makanan yang ada di tong-tong sampah..!
- Dimana letaknya kemerdekaan itu jika setiap hari kita melihat anak-anak kecil tanpa orang tua tidur ditrotoar jalan..!
- Dimana letaknya kemerdekaan itu ketika setiap saat kita melihat anak-anak bangsa dan keluarganya dirobohkan rumahnya dan diusir dari tanahnya..!
Dimanaaaa....????!!

- Apa bedanya masa penjajahan dulu yang mana bumi kekayaan kita diambil oleh penjajah - dengan sekarang...!?
- Apa bedanya penjajah masa dulu dengan pemerintah masa kini yang mengambil rumah dan tanah rakyat dengan alasan ketertiban....!?
- Apa bedanya masa penjajah dulu dengan masa kini jika rakyat tidak memiliki tempat tinggal untuk bernaung...!?
- Apa bedanya masa penjajahan dulu dengan masa kini jika masih ada rakyat yang harus menangis meringis menahan lapar...!?
- Apa bedanya masa penjajahan dulu dengan masa kini jika rakyat tidak bisa merasakan MERDEKA yang sesungguhnya...!?
Apa bedanya BUNG..!??

Dan pada akhirnya kita akan berkesimpulan bahwa kemerdekaan yang telah kita rebut pada tahun 1945 silam tidaklah sepenuhnya berhasil kita raih. Karena sampai saat ini kita masih saja dijajah tidak secara langsung dan tidak secara fisik, benarkah begitu.???




Renungan pribadi di malam kemerdekaan RI, sembari menikmati penatnya pikiran ini.
 

personal blog Copyright © 2011 | Template created by O Pregador | Powered by Blogger