skip to main | skip to sidebar

Mar 3, 2012

Temanku Bukan Sahabatku

Ternyata tidak semua teman bisa atau mau mendengarkan masalah kita. Boro-boro bantu, mendengarkan saja udah kagak mau (sorry, belum apa2 saya udah ngamuk2). Karena memang sih kita akui kalo manusia ini terkadang egois, hanya memikirkan diri sendiri, jarang peduli sama yang lain. Saat senang aja mau deket, eh...pas kita lagi susah pura-pura ga’ tau atau malah sok sibuk.

Mencari teman kalau untuk bersenang-senang itu mudah didapat. Contoh: kita punya duit, saya yakin gampang sekali mencari teman. Tetapi apabila kita sedang tidak ada duit, apa mungkin mereka masih bersama kita, atau bisa jadi mereka akan meninggalkan kita.
Bener kata "Bang Haji" lewat lirik lagunya: "Mencari teman memang mudah ‘Pabila untuk teman suka, Mencari teman tidak mudah ‘Pabila untuk teman duka".

Nah mencari teman untuk berbagi kedukaan/kesusahan itu yang paling susah. Mana ada teman yang mau diajak untuk susah, mana ada teman yang mau mengerti dengan masalah kita. Buat saya, teman tidaklah harus seseorang yang kita kagumi lebih baik dari kita, ataupun merupakan cerminan dari diri kita. Buat saya, teman adalah seseorang yang bisa menerima kita saat kita ingin menjadi diri kita sendiri. Buat saya, teman adalah seseorang yang bisa membuat kita merasa nyaman ada didekatnya. Banyak orang yang telah menikmati indahnya pertemanan, namun ada juga yang begitu hancur karena dikhianati temannya.

zalarsip
...aku tidak ingin menuntut terlalu banyak pada seorang teman, karena saya sendiri pun belum tentu bisa seperti apa yang teman saya harapkan…

Tapi ada loh orang yang setia banget sama seseorang, baik dikala sedih apalagi disaat susah. Iya...seseorang tersebut biasa kita sebut SAHABAT.

Persahabatan tidak terjalin secara otomatis tetapi membutuhkan proses yang panjang seperti besi menajamkan besi, demikianlah sahabat menajamkan sahabatnya, Berteman bagai ulat, Berharap jadi kupu-kupu layaknya proses metamorfosa seperti lirik lagu Sindentoska – Kepompong. Proses dari teman menjadi sahabat membutuhkan usaha pemeliharaan dari kesetiaan, tetapi bukan pada saat kita membutuhkan bantuan barulah kita memiliki motivasi mencari perhatian, pertolongan dan pernyataaan kasih dari orang lain, tetapi justru ia peka dan berinisiatif untuk memberikan dan mewujudkan apa yang dibutuhkan oleh sahabatnya itu.

Sahabat itu tidak bisa dicari disaat senang, tapi ia ada disaat susah. Hanya mereka yang ada disaat susah itulah yang pantas kita sebut sahabat, mereka adalah orang-orang yang telah teruji keikhlasanya dalam bersahabat. Mereka adalah orang-orang yang fotonya kita miliki dan wajahnya selalu ada di mata kepala dan mata hati kita. Mereka adalah orang-orang yang tidak akan menertawakanmu atau menyakitimu, dan jika mereka benar-benar menyakitimu, mereka akan berusaha keras untuk memperbaikinya.

Kerinduannya adalah menjadi bagian dari kehidupan sahabatnya, karena tidak ada persahabatan yang diawali dengan sikap egoistis. Semua orang pasti membutuhkan sahabat sejati, namun tidak semua orang berhasil mendapatkannya.

Sebagai makhluk sosial tentunya manusia memerlukan manusia lainnya, namun seiring dengan perjalanan jiwa dan raganya maka manusia kadang melupakan arti dari sosial itu, atau dengan kata lain sahabat sejati dan disini memang diperlukan kematangan memahami makna hidup agar tercipta kebahagian dan kedamaian. Memang sahabat sejati dalam dunia nyata sulit kita dapatkan, kadang kita telah memberikan bantuan kepada orang lain, tapi orang tersebut berprasangka buruk. Namun dari semua itu adalah yang penting niatnya yang tulus ihklas dan baik adanya..



....sahabat bukan hanya sekedar teman main, tapi pemberi support dikala lemah....sudahkah menjadi sahabat yang ikhlas bagi sahabatmu....??

No comments:

Post a Comment

 

personal blog Copyright © 2011 | Template created by O Pregador | Powered by Blogger